Solusi mengurangi minyak berlebih pada makanan sebenarnya gak ribet kok asal tahu caranya. Buat kamu yang hobi masak atau lagi merintis bisnis kuliner, masalah minyak yang menempel di makanan bisa bikin kualitas produk jadi turun. Mulai dari rasa, tekstur, sampai daya tahan makanan, semuanya bisa terpengaruh.
Apalagi kalau kamu jualan makanan seperti keripik atau camilan goreng. Konsumen zaman sekarang makin kritis loh mereka lebih suka produk yang kering, ringan, dan gak meninggalkan rasa “minyak” di mulut.
Jadi, penting banget nih buat tahu cara mengurangi minyak berlebih. Selain bikin makanan lebih sehat, tampilannya pun jadi lebih menggoda dan profesional.
Pilih Teknik & Suhu Penggorengan yang Tepat
Ternyata, teknik menggoreng juga sangat berpengaruh, loh! Jangan asal celup dan tunggu cokelat. Minyak yang terlalu dingin atau terlalu panas justru bisa bikin makanan menyerap minyak lebih banyak.
Suhu ideal untuk menggoreng biasanya sekitar 160–180°C. Kalau suhunya terlalu rendah, makanan akan menyerap lebih banyak minyak sebelum jadi matang. Tapi kalau terlalu panas, luar makanan cepat gosong, dalamnya masih lembek.
Tips lain: jangan terlalu banyak menaruh bahan dalam satu kali goreng. Overload di penggorengan bikin suhu minyak turun drastis, dan akhirnya makanan jadi nyerap minyak berlebih.
1. Gunakan Alat Penyaring atau Peniris Minyak
Salah satu cara termudah adalah memakai alat penyaring atau peniris minyak setelah proses penggorengan. Bisa berupa saringan kawat, spinner, atau bahkan tisu penyerap makanan.
Setelah gorengan matang, segera tiriskan dan diamkan beberapa menit. Kalau perlu, lap permukaannya pakai tisu dapur food grade agar sisa minyak benar-benar terserap sempurna.
Untuk produksi skala besar, kamu bisa pakai spinner manual atau alat peniris minyak otomatis. Ini bisa bantu menghemat waktu dan memastikan produk kamu selalu konsisten tingkat keringnya.
2. Inovasi Teknologi, Vacuum Frying untuk Hasil Kering & Sehat
Buat kamu yang serius mau hasil gorengan lebih kering dan sehat, vacuum frying bisa jadi solusi terbaik. Alat ini menggoreng makanan dalam tekanan rendah dan suhu rendah, sehingga hasilnya tetap renyah tapi nggak berminyak.
Teknologi ini cocok banget untuk camilan berbahan dasar buah atau sayur kayak keripik apel, nangka, pisang, dan lain-lain. Produk akhirnya punya kadar minyak rendah, warna tetap alami, dan rasa asli buah masih terasa.
Memang, investasi alat ini gak murah. Tapi kalau kamu punya bisnis camilan, alat ini bisa jadi nilai tambah besar karena konsumen sekarang makin suka produk sehat, renyah, dan gak bikin tenggorokan seret.
3. Bumbu Tetap Nempel Meski Minyak Berkurang
Banyak orang mikir kalau gorengan dikurangi minyaknya, nanti rasanya jadi kurang gurih. Padahal, justru sebaliknya loh! Kalau digoreng dengan baik dan ditiriskan benar, bumbu malah bisa lebih nempel di permukaan makanan.
Camilan yang terlalu berminyak justru bikin bumbu luntur atau menggumpal. Tapi kalau kadar minyak pas, rasa jadi lebih tajam dan merata, apalagi kalau pakai bubuk bumbu tabur atau baluran ringan.
Jadi, jangan khawatir soal rasa. Dengan teknik yang benar, makanan kamu tetap gurih maksimal dan lebih disukai konsumen yang sadar kesehatan. Untungnya dobel, kan?
Kesimpulan
Solusi mengurangi minyak berlebih bukan berarti bikin makanan kehilangan rasa. Justru sebaliknya dengan teknik dan alat yang tepat, kamu bisa hasilkan makanan yang gurih, renyah, dan tetap sehat.
Mulai dari cara manual pakai tisu atau spinner, sampai upgrade pakai teknologi vacuum frying semua bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan dan skala usaha kamu.
Ingat, makanan yang terlihat kering dan bersih dari minyak bukan cuma lebih sehat, tapi juga lebih menarik di mata pembeli. Yuk, mulai terapkan tips ini dari sekarang!